Apa yang Terjadi ? ? ?

Telah sekian lama aku tidak menuliskan bait demi bait untaian hati....

Apa yang terjadi?

Kuingat di waktu lalu, tiada hari tanpa menulis. Bahkan aku memiliki buku puisi yang berisi puluhan puisi yang tercipta semenjak aku duduk di bangku SMU. Namun buku itu hilang seiring kepindahanku ke Jakarta. Entahlah, aku merasa bahwa hilangnya buku itu berarti hilang sudah nyawaku di masa lalu, dan aku tak berniat untuk mengingatnya kembali..

Apa yang terjadi?

Apakah hal itu yang membuat jari ini tak mampu lagi bergemulai di hamparan tikar jiwa?

Ketakutan akan masa lalu..

Salahkah aku karena tak mau melihat ke balik punggung?

Jari ini seakan enggan berkisah lagi, enggan menyaru lagi, enggan merasa lagi..

Apa yang terjadi?

Bukannya aku tak ingin, bukan, bukan itu.
Tapi itu sangat sulit..

Inikah yang terjadi?

Ketika kau bertanya pada Sang Waktu:

" Hai, apa yang kau berikan padaku? Sebait dendang kah? Atau sebongkah tangisan?
Apa yang kau inginkan dariku? Apa maumu??
Apa? Apa? Apa?"

Dan Sang Waktu hanya menjawab dengan sunyi.

Dan kau pun terus berteriak,

" Heiii...
Mana Pegasusku???
Mana senjataku?
Mana elangku??"

Lagi-lagi ia menjawab dengan diam.

Hingga akhirnya kau berkata,

"Baiklah. Aku akan sunyi. Kau yang inginkan hal ini, maka akupun melakukan hal yang sama.
Biarkan semua sunyi. Biarkan aku sepi. Biarkan aku bergeming dalam jiwa.
Kau pun sama. Lihat saja. "

Dan seketika kau diam. Kau sepi. Kau sunyi.
Dan matahari terus menatapmu tanpa mengaduh.
Bulan melihat tanpa sembunyi.
Tanpa angin.
Tanpa arus.

Inikah yang terjadi?

Kata terakhirmu padanya,

"Lihat, lihatlah inginmu.
Kita lakukan bersama.
Bukankah ini yang kau inginkan?"

Sang Waktu tetap diam. Hanya menggeser tangannya. Sedikit. Entah apa artinya.

Masih dalam kediaman pikiran,,

>> fanni <<