pandangi langit saat malam
seperti biasa bintang berkedip malu-malu
lelah mencari bulan, dimana dia?
dipenuhi dengan kebencian angin malam aku bersumpah
" aku ingin melihat matahari besok"
berdendang di iringi kicau burung pagi
mencari setetes embun diantara gumpalan tanah
merasakan darah ini kembali mengalir setelah lama tersumbat oleh polusi udara kegelapan
bunga semoga kau dapat membangunkan aku dalam mimpi
selimuti jasad ini dengan aroma keharuman surgawi
niscaya aku akan hidup kembali
walaupun hanya menjadi seekor kumbang
Sunday, September 11, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Bang awan....
tetep dengan "bahasa kalbu"-nya...
yang semua orang ga bakal ngerti kalo baca..
Ga pa pa,,
kan yang penting bisa dinikmati,
ya gak coy?
see you!
Post a Comment