Sekali lagi aku dilanda rasa
Rasa akan takut kehilangan
Entah mengapa rasa ini menyelinap di hati
Seakan anak jarum menggeliat di tumpukan jerami usang
Aku tidak mau,
Aku tidak mau jarum ini sampai menusukku lagi,
Dengan ujungnya yang tajam namun tak terasa
Lalu keluar dengan rasa perih yang menyisa
Entah bagaimana caranya
Agar aku bisa kehilangan rasa itu
Sehingga tak ada lagi yang akan terluka
Tak ada lahgi jarum yang akan melukaiku
Kurasa benang bertaut telah terjalin dengan simpul emas
dan sungai bertahan mengalir meski berbagai karang bertancap kuat
Namun kapal itu terasa goyah, kadang berbalik, meski hanya setengah
dan air berserakan entah kemana, lalu menyatu kembali dalam hampa
Aku ragu untuk menoreh papan merah jambu
takut untuk luka, rasa pedih, dan berujung tetesan air yang tiada henti melepas...
Aku takut untuk mengambil kain hitam dan mengikatnya pada setangkai mawar yang disenangi lebah madu..
Aku takut...
Aku takut...
Aku sungguh tak sanggup hadapi mata-mata itu dengan tatapan yang jujur dan penuh harap...
Karna kutahu mereka tidak...
Wednesday, October 20, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment