Dimana Segala Rasa Kan Terbias...

Thursday, September 8, 2011

Cepat, atau lambat? Kini atau nanti?

Setelah sekian lama, kini menguntai lagi. :)

Setahun.

Itukah waktu yang aku butuhkan untuk sekedar melihat lagi, melihat rupa diri?

Saat ini, memang, ini yang perlu dilakukan.

Perlahan tapi pasti, waktu terus berlari. tik tok tik tok.

Aku mencari, mencari dan mencari. Mengejar, mengejar dan mengejar. Ketika sudah dekat, aku lari.

lets begin

Setahun, apa yang sudah aku buat?
Aku mulai melihat wajah-wajah.
Wajah orang-orang di sekitar.
Wajah aktivitas tercurah.
Wajah tertangkapnya kehausan ilmu.
Wajah riang menguras otak.
Wajah menari setali uang.
Wajah tawa bahagia..
Wajah tangisan dalam
Wajah teriakan hina
Wajah sendu mendendam
Wajah diam berantak...
Wajah amarah riang
Wajah kelaparan kuasa
Wajah ketiadaan
Wajah kemunafikan
Wajah ketaatan...

Apa yang aku inginkan?
Aku ingin menjadi aku. Bukan "dia". Bukan "itu". Bukan "luarbiasa".

there are lot of things I wanna do, I wanna know, and I wanna be. ONE.

Kini tibalah pilihan.
Sudah siapkah?
Dunia atau akhirat?
Baik atau buruk?
Maju atau bertahan?
"Ingin" atau "Budak"?

Kini mulai terasa perbudakan. Segala tindakan tak lagi karena rasa ingin mendalam. Semua menjadi "biasa".
Bangun pagi, mandi, sikat gigi, cuci muka, berangkat, naik angkutan kota, memasang mp4, menutup telinga atas dunia, asik bermain dengan fitur, membeli tiket yang sama, masuk ke gerbong yang sama, duduk/berdiri di tempat yang sama, menonton video yang berjenis sama, memasang masker di wajah yang sama, menggerutu soal hal yang sama, tertawa soal hal serupa, turun di stasiun yang sama, menaiki ojek yang sama, turun di tempat yang sama, absen dengan jari yang sama, naik ke tangga yang sama, menaruh barang di tempat yang sama, duduk di tempat yang sama, mengerjakan banyak hal yang seragam.

Ah.
Apa-apaan sih ini.
Sama sekali tak bisa dimengerti.
Hidup macam ini bukan hidup.
Aku ingin menjadi.
Menjadi.

Harus melakukan hal yang beda.

Seakan saat ini terjebak.

terjebak.

aku ingin berlari.

LARI.



2 comments:

justatrotter said...

gw nggak nyangka si neng pani ini puitis sekali bah.
curhatan yang ini pasti lagi pas musim-musim galau antara lanjut atau putus kontrak, lanjut atau putus kontrak, lanjut atau putus kontrak...hahahaha

cruise said...

asem lu mbak... ahahahaha