Dimana Segala Rasa Kan Terbias...

Sunday, April 22, 2012

Putar Ulang

Mulai menulis lagi.


Kali ini apa yang hendak ditulis?
Keinginan diri?
Kemauan diri?
Atau kegagalan diri?


Bagiku, tidak ada kata terlambat.
Do it as you wish.
Sekarang? Nanti? Banyak? Sedikit? Kecil? BEsar?
Ga masalah.


Tapi saat ini pikiranku mulai terbuka.
Bukan saatnya lagi berpikir seperti jaman dulu.
Tak tau arah.
Kini, perlahan, namun pasti, mulai melihat arah.
Semoga arah ini menuju kebenaran, yang berujung pada kebahagiaan.


Sulit sekali membangun diri yang telah lama terlena dengan 'kesesatan' jiwa.
Bangunan pondasi kokoh yang telah dibentuk oleh orangtua, pendidikan terbaik sejak kecil, mengantarkanku menjadi anak muda mandiri yang berjiwa kokoh, mampu menerjang segala rintangan dengan mentalitas kuat, tanpa  menangisi kehidupan yang tak berjalan dengan semestinya.
Kepergian Ayahanda pun membekaskan kerinduan yang amat mendalam hingga meramu pikiran dan hati menjadi semakin kuat dan penuh dengan semangat juang untuk orang-orang tercinta.


Suatu saat, tanpa tersadar, semangat itu mulai redup. Jiwa kokoh makin melebur.
Kesibukan tak terduga yang tak berhubungan dengan kenyataan membuat aku lupa. 
Lupa berpikir. 
Lupa mencerna.
Lupa mengingat.
Lupa berbahagia.
Lupa akan kebahagiaan orang lain.


Apa yang telah aku perbuat selama ini?
Apa kontribusiku bagi diriku sendiri?
Bagi keluarga?
Bagi teman-teman sejatiku?
Bagi orang-orang di sekitarku?


Apa aku telah berhasil menjadi orang yang berguna di mata mereka?
Berguna?
Apa sebenarnya arti kata "berguna"?


Aku ingin menjadi manusia yang berguna.
Apa itu "berguna"?


Aku ingin menjadi baik, sehingga dengan menjadi baik dapat memberikan kebaikan bagi orang-orang di sekitarku.


Pemikiran ulang yang kini aku lakukan mengenai kontribusiku ke dunia telah membawaku kembali kepada esensi menjadi manusia.
Aku ingin menjadi baik.


Aku melihat dan merasakan orang-orang di sekitarku, kurang baik.
Bodohnya aku, selama ini aku menyalahkan keberadaan mereka di sekitarku.
Bodohnya aku, sudah belajar banyak hal namun tetap saja bodoh.


"Law of Attraction"


Dengan menjadikan dirimu baik, maka kamu akan menarik orang-orang baik di sekitarmu, maka kehidupanmu akan dipenuhi oleh orang-orang baik.


Terdengar mudah.
Tapi sulit.

Sulit sekali. 
Terutama di bagian "menjadi baik"-nya.


Akankah aku bisa?


Mengapa tidak? Bukankah kau bisa menjadi apapun yang kau inginkan?


Tapi aku meragu.


Dengan meragu akan menjadikanmu dikelilingi oleh orang-orang yang meragukanmu.


Apakah aku bisa?


Dengan mempertanyakan kebisaanmu akan menjadikanmu dikelilingi dengan orang-orang yang mempertanyakan kebisaanmu.


Jadi apakah cukup dengan berpikiran positif dan optimis dengan yang akan kukerjakan maka orang-orang sekitarku akan mendukungku?


Dengan mendukung diri sendiri akan menjadikanmu dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung apapun yang sedang kau kerjakan.


Well, masuk akal.


Okay, let's do it then.


See you soon, bloggie! :D

1 comment:

outbound malang said...

kunjungan gan .,.
Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.