== Rumah Hatiku ==

Dimana Segala Rasa Kan Terbias...

Friday, April 19, 2019

April 19, 2019 2
Slowly going back to an unexpected state. Is it me? Or not? Idk.

Wednesday, February 13, 2019

February 13, 2019 0
Lost. Lost. Lost.

Wednesday, October 4, 2017

Deras

October 04, 2017 0
Hidup kini bagaikan sungai tak bertepi. Deras mengarung, menyeret dan mengombang-ambingkan seisinya. Tak ada kala bersinggah, konon berputar arah. Tak sempat menyapa, menerka; bergerak tanpa cerna. Kadang menarik bebatuan besar, kadang kecil. Kadang mengeruhkan, kadang menjernihkan. Kadang membawa kehidupan, kadang penuh ketiadaan. Batuan besar dikupas, kadang diterjang tanpa awas. Batuan kecil dihempas, kadang terlepas. Terlalu cepat untuk menaksir. Terlalu dini untuk mengenal. Terlalu ringan untuk mengendap. Terlalu lama untuk diakhiri.

Monday, December 26, 2016

Entah

December 26, 2016 0
Starting to question so many things. Bagaimana diri ini mengalami perubahan. Seperti limbung tak tahu dimana tujuan utama dalam hidup. Seakan-akan terbawa arus materialisasi kehidupan. Seakan-akan terlena akan fantasi kehidupan layar kaca. Seakan-akan terkait dengan kehidupan serba jaringan.

Aku ingin kembali,

Ketika kita masih bicara dan bercanda bebas tanpa harus melihat gadget,

Dimana kita masih makan di warung dan menikmati ngobrol santai hingga diskusi serius kehidupan,

Di saat kita lebih sering menatap mata, mendengar dan menyimak setiap kata, terhubung dengan kuat tanpa distraksi teknologi,

Dikala hidup semakin berwarna dengan kerinduan; rindu tatap mata, rindu percakapan, rindu berbagi momentum bahagia dan kesedihan, rindu sekedar bersama tanpa harus melayangkan pikiran ke luar sana,

Aku rindu,

Bicara mimpi tanpa justifikasi,

Bicara hati tanpa solusi,

Bicara pikir tanpa oposisi,

Aku ingin,

Membangun mimpi tanpa distraksi,

Berbagi hati tanpa membebani,

Bicara pikir berlanjut realisasi,

Entah kapan,

Entah,

Momentum itu akan kembali,

Ketika berita diterima antara sedih dan senang,

Bahagia akan tercapainya mimpimu,

Sedih atas ketakutanku akan semakin jauhnya momentum itu,

Menanti,

Dan bertanya,

Akankah ada masa-masa itu,

Masa dimana mimpi kembali bersemi,

Pikir kembali hidup dan bersinergi,

Hati terbagi dan melambung diri,

Entah,

Entah kapan lagi,

Entah kapan kembali.

Sunday, May 20, 2012

Pursuit of Passion

May 20, 2012 0
Dear you:

Don't ever let someone tell you that you can't do something.
Not even me.
You got a dream, you gotta protect it.
When people can't do something themselves, they're gonna tell you that you can't do it.
You want something, go get it.
Period.

Sunday, April 22, 2012

Putar Ulang

April 22, 2012 1
Mulai menulis lagi.


Kali ini apa yang hendak ditulis?
Keinginan diri?
Kemauan diri?
Atau kegagalan diri?


Bagiku, tidak ada kata terlambat.
Do it as you wish.
Sekarang? Nanti? Banyak? Sedikit? Kecil? BEsar?
Ga masalah.


Tapi saat ini pikiranku mulai terbuka.
Bukan saatnya lagi berpikir seperti jaman dulu.
Tak tau arah.
Kini, perlahan, namun pasti, mulai melihat arah.
Semoga arah ini menuju kebenaran, yang berujung pada kebahagiaan.


Sulit sekali membangun diri yang telah lama terlena dengan 'kesesatan' jiwa.
Bangunan pondasi kokoh yang telah dibentuk oleh orangtua, pendidikan terbaik sejak kecil, mengantarkanku menjadi anak muda mandiri yang berjiwa kokoh, mampu menerjang segala rintangan dengan mentalitas kuat, tanpa  menangisi kehidupan yang tak berjalan dengan semestinya.
Kepergian Ayahanda pun membekaskan kerinduan yang amat mendalam hingga meramu pikiran dan hati menjadi semakin kuat dan penuh dengan semangat juang untuk orang-orang tercinta.


Suatu saat, tanpa tersadar, semangat itu mulai redup. Jiwa kokoh makin melebur.
Kesibukan tak terduga yang tak berhubungan dengan kenyataan membuat aku lupa. 
Lupa berpikir. 
Lupa mencerna.
Lupa mengingat.
Lupa berbahagia.
Lupa akan kebahagiaan orang lain.


Apa yang telah aku perbuat selama ini?
Apa kontribusiku bagi diriku sendiri?
Bagi keluarga?
Bagi teman-teman sejatiku?
Bagi orang-orang di sekitarku?


Apa aku telah berhasil menjadi orang yang berguna di mata mereka?
Berguna?
Apa sebenarnya arti kata "berguna"?


Aku ingin menjadi manusia yang berguna.
Apa itu "berguna"?


Aku ingin menjadi baik, sehingga dengan menjadi baik dapat memberikan kebaikan bagi orang-orang di sekitarku.


Pemikiran ulang yang kini aku lakukan mengenai kontribusiku ke dunia telah membawaku kembali kepada esensi menjadi manusia.
Aku ingin menjadi baik.


Aku melihat dan merasakan orang-orang di sekitarku, kurang baik.
Bodohnya aku, selama ini aku menyalahkan keberadaan mereka di sekitarku.
Bodohnya aku, sudah belajar banyak hal namun tetap saja bodoh.


"Law of Attraction"


Dengan menjadikan dirimu baik, maka kamu akan menarik orang-orang baik di sekitarmu, maka kehidupanmu akan dipenuhi oleh orang-orang baik.


Terdengar mudah.
Tapi sulit.

Sulit sekali. 
Terutama di bagian "menjadi baik"-nya.


Akankah aku bisa?


Mengapa tidak? Bukankah kau bisa menjadi apapun yang kau inginkan?


Tapi aku meragu.


Dengan meragu akan menjadikanmu dikelilingi oleh orang-orang yang meragukanmu.


Apakah aku bisa?


Dengan mempertanyakan kebisaanmu akan menjadikanmu dikelilingi dengan orang-orang yang mempertanyakan kebisaanmu.


Jadi apakah cukup dengan berpikiran positif dan optimis dengan yang akan kukerjakan maka orang-orang sekitarku akan mendukungku?


Dengan mendukung diri sendiri akan menjadikanmu dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung apapun yang sedang kau kerjakan.


Well, masuk akal.


Okay, let's do it then.


See you soon, bloggie! :D

Thursday, September 8, 2011

Cepat, atau lambat? Kini atau nanti?

September 08, 2011 2
Setelah sekian lama, kini menguntai lagi. :)

Setahun.

Itukah waktu yang aku butuhkan untuk sekedar melihat lagi, melihat rupa diri?

Saat ini, memang, ini yang perlu dilakukan.

Perlahan tapi pasti, waktu terus berlari. tik tok tik tok.

Aku mencari, mencari dan mencari. Mengejar, mengejar dan mengejar. Ketika sudah dekat, aku lari.

lets begin

Setahun, apa yang sudah aku buat?
Aku mulai melihat wajah-wajah.
Wajah orang-orang di sekitar.
Wajah aktivitas tercurah.
Wajah tertangkapnya kehausan ilmu.
Wajah riang menguras otak.
Wajah menari setali uang.
Wajah tawa bahagia..
Wajah tangisan dalam
Wajah teriakan hina
Wajah sendu mendendam
Wajah diam berantak...
Wajah amarah riang
Wajah kelaparan kuasa
Wajah ketiadaan
Wajah kemunafikan
Wajah ketaatan...

Apa yang aku inginkan?
Aku ingin menjadi aku. Bukan "dia". Bukan "itu". Bukan "luarbiasa".

there are lot of things I wanna do, I wanna know, and I wanna be. ONE.

Kini tibalah pilihan.
Sudah siapkah?
Dunia atau akhirat?
Baik atau buruk?
Maju atau bertahan?
"Ingin" atau "Budak"?

Kini mulai terasa perbudakan. Segala tindakan tak lagi karena rasa ingin mendalam. Semua menjadi "biasa".
Bangun pagi, mandi, sikat gigi, cuci muka, berangkat, naik angkutan kota, memasang mp4, menutup telinga atas dunia, asik bermain dengan fitur, membeli tiket yang sama, masuk ke gerbong yang sama, duduk/berdiri di tempat yang sama, menonton video yang berjenis sama, memasang masker di wajah yang sama, menggerutu soal hal yang sama, tertawa soal hal serupa, turun di stasiun yang sama, menaiki ojek yang sama, turun di tempat yang sama, absen dengan jari yang sama, naik ke tangga yang sama, menaruh barang di tempat yang sama, duduk di tempat yang sama, mengerjakan banyak hal yang seragam.

Ah.
Apa-apaan sih ini.
Sama sekali tak bisa dimengerti.
Hidup macam ini bukan hidup.
Aku ingin menjadi.
Menjadi.

Harus melakukan hal yang beda.

Seakan saat ini terjebak.

terjebak.

aku ingin berlari.

LARI.